Niti Sastra


Pengertian

Menurut kamus sansekerta susunan AA Macdonel! Niti berarti kebijaksanaan duniawi wordly wisdom) etika sosial politik, niti juga berarti menuntun. Sastra diartikan doa juga berarti pujaan (praise). Dalam kamus jawa kuna susunan mordi warsito, Niti berarti kelakuan, pedoman hidup, kesopanan siasat negara (kebijakan) politik, ilmu tata negara, sedangkan sastra berarti kitab pelajaran atau ilmu pengetahuan.

Pandangan DR. Rajendra Mishra pengetahuan Niti Sastra adalah upadesa karya yaitu karya sastra yang bersifat mendidik, memimpin atau membimbing. Nitisastra berasal dari kata Niti dan SastraNiti berasal dari kata ni + ktin menjadi nitih. Niyate anaya iti nitih. berarti dibimbing ,dipimpin,dituntun sedangkan sastra berarti ilmu pengetahuan. Artinya dengan ilmu pengetahuan orang dibimbing, dipimpin, dituntun kearah kebijaksanaan dunia, kejalan kebenaran, dituntun kearah cinta bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengertian etimologis diatas maka pengertian Niti Sastra dapat diperluas lagi menjadi ilmu yang bertujuan untuk membangun suatu negara baik dari segi tata negaranya, tata pemerintahan dan tata kemasyarakatan (dhanna negara). Bahwa Niti Sastra juga mengandung ajaran kepemimpinan juga bersitat umum dan praktis berlandaskan ajaran agama Hindu. Perlu dijelaskan Niti Sastra ini bukanlah ilmu pengetahuan yang hanya untuk kalangan negarawan atau politisi saja tetapi juga untuk setiap orang dalam rangka memantapkan pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Nitisastra mengajarkan kesadaran warga negara kepada hukum, kekuasaan dan kebijaksanaan negara, mengajarkan pula jiwa patriotism, kesadaran untuk membela bangsa dan negara. Penulis Niti Sara adalah seorang Brahmana bernama Canakya, juga dikenal dengan nama Visnugupta atau Kautiliya. Beliau adalah seorang brahmana yang hebat mempunyai pemikiran yang suci dan dapat menghancurkan kekuatan raja Nanda. Berdasarkan keterangan inilah didapat bahwa Visnugupta atau Canakya sama dengan Kautiliya.

Mengingat ruang lingkup Niti Sastra demikian luasnya maka pada uraian berikut kami batasi pada konsep ajaran kepemimpinan Hindu seperti : Catur Pariksa, Panca Stiti Dharmaneng Prabhu, Astha Bratha, Panca Dasa Paramiteng Prabhu dan Nawa Natya.

A. CATUR PARIKSA

Catur Pariksa sering disebut dengan nama Catur Upaya Naya Sandhi. Dalam Niti Sastra Sarjinh 11.3 : dalam bentuk ke kawin : Dhana wisesa ring catur upaya Lene-kenekaheh rinji sama bheda danda trayaningdhana tnhhana karna sang maharcp musuh catur upaya juga kena-kena byakta kasoraning ripu. balanta maealak ring ayun. Artinya : Dari keempat macam alat Uang yang paling utama, jika tiada uang akan sia-sia penyelesaian perselisihan dengan damai (sama), maupun usaha memecah belah (bheda) atau dengan kekerasan (perkosa). Mereka yang akan pergi perang harus mengunakan keempat alat itu juga (dhana, sama, bheda dan dandha) pasti musuh dapat ditundukkan oleh bala tentara, jika mereka maju dengan gagah berani.

1. Dhana berarti uang, dapat pula berarti pemberian, bermurah hati.

Seorang pemimpin harus rela memberikan dhana bantuan menolong sesama dengan ikhlas. Mengusahakan sandang, pangan, papan/perumahan untuk dapat memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

2. Sama adalah seorang pemimpin harus berbuat adil, berbuat dan memandang sama kepada seluruh anggota/bawahannya. Setiap orang adalah insan hamba Tuhan, oleh karenanya diberikan kesempatan dan hak yang sama untuk maju dan berkembang.

3. Bheda adalah seorang pemimpin dapat mengatur/memelihara tata tertib, disiplin, mengendalikan pemerintahan termasuk dengan latar belakang agama yang berbeda-beda, anak buah yang tekun dan rajin dapat imbalan yang seimbang, anak buah yang malas dan membangkang dapat diberi hukuman.

4.Danda  adalah seorang pemimpin harus tegas, berani mengambil tindakan bila perlu, hukuman bagi yang melakukan pelanggaran.

Ketegasan, keberanian mengambil tindakan/keputusan adalah sikap seorang pemimpin walaupun penuh resiko memberikan hukuman bagi siapapun yang berbuat salah dengan penuh rasa keadilan.

B. PANCA STITI DHARMANING PRABHU

Panca Stiti Dharmaning Prabhu ini merupakan wejangan ajaran dari Arjuna Sastra Bahu, bahwa seorang pemimpin harus melakukan tindakan/melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Ing Arsa Asung Tulada, yang artinya didepan anak buah selalu memberi suri teladan/contoh untuk melakukan perbuatan yang baik dan memberikan semangat pengabdian yang luhur untuk kepentingan nusa dan bangsa.

2. Ing Madya Mangun Karsa, bila berada ditengah-tengah anak  buah memberikan penerangan/penjelasan dan membangkitkan semangat mereka dan membangun kemauan untuk maju berprestasi lebih baik

3. Tut Wuri Andayani, berarti melepas anak buah dan mengikuti dan belakang sambil melihat kemajuannya juga memberikan arahan apabila ada penyimpangan dari tugas dan kewajiban yang harus dilakukan.

4. Maju Tanpa Bala, relakan mereka maju sendiri, mengembangkan diri dengan penuh inisiatif.

5. Sakti Tanpa Aji, artinya setelah berhasil melaksanakan tugas janganlah terlalu rnengharapkan balas jasa atau tanpa pamrih.

Pada kepemimpinan Pancasila sekarang ini hanya diambil dan nomor 1 s/d 3 sedangkan nomor 4 dan 5 tidak dipakai oleh tokoh pendidikan Nasional yaitu Ki Hajar Dewantoro.

C. ASTABRATHA

Didalam Manawa Dharma Sastra atau Weda Smrti (atha sapta mo dhayah) bukuVII, 4 :

Indra Yanmarkanam agnisca warunasyaca, candra wittesa yuscaiwa matra nirhtyasaswatih

Artinya : Untuk memenuhi maksud tujuan itu Raja/pemimpin harus memiliki sifat-sifat pertikal yang kekal dari pada Dewa Indra, Wayu, Yama, Surya, Agni, Candra, Kuwera.

Sebagai pembanding didalam kekawin Ramayana Sargah XXIV sloka 52 yang mengandung ajaran astabratha sebagai berikut :

Hyang Indra, Yama, Surya, Candra,Anila, Kuwera, Baruna, Agm nakan wwalu, sirata waka angga sang Bupati, matang nirainisti asta bratha

Artinya : Brata dewa Indra, Yama, Surya. Candra, Kuwera, Nila, yang seharusnya dihayati oleh seorang pemimpin agar meresap dalam jiwa raganya.

Selanjutnya marilah kita simak apa yang tersirat dalam Manawa Dharmasastra Bab IX sloka 303 sebagai berikut:

Indrasyarkasya pritiwyasca

yamasya warunasya ca

candrasyagneh pritiwyasca

tejowritam nripascaret

Artinya : Hendaknya Raja berbuat seperti perilaku yang sama dengan Dewa Indra, Surya, Wayu, Yama Waruna, Candra, Agni dan Prithiwi.

Sloka 304:

Warsikamscaturo nasanyalha

Indro bhiprawarsati,

tathabhiwarsetsmam rastra

kamair indrawratam caran

Artinya: Laksana Indra yang mengirimkan hujan yang berlimpah selama empat bulan di musim hujan, demikianlah raja menempati kedudukan indra dengan menghujankan keuntungan bagi kerajaannya.

Sloka 305 :

Astau masyanyathadityastoyam

hariti rasmibhih

tatha haretkaram rastran

nityamarka wratam hitat

Artinya : Laksana Surya, selama delapan bulan menyerap air melalui sinar-sinarnya dengan tidak terlihat demikianlah hendaknya ia dengan perlahan-lahan menarik pajak dari kerajaannya, karena inilah kedudukan yang menyerupai matahari.

Sloka 306:

Prtawisya sarwabhautani yatha

carati-marutah,

tatha caraih prawestawyam

wratametaddi marutam

Artinya : Laksana wayu bergerak kemana-kemana masuk merupakan nafas bagi seluruh mahluk hidup, demikianlah hendaknya ia melalui mata-matanya masuk kemana-mana kedudukannya menyerupai angin.

Sloka 307:

Yatha yamah priya dwesyau 

prapte kaleniyacchati,

tatha rajna nyantawyah 

prajastaddhi yamawratam

Artinya : Laksana Yama pada saatnya berkuasa baik kepada teman-temannya maupun kepada lawan-lawannya demikianlah hendaknya semua rakyatnya dikuasai oleh raja, demikianlah kedudukannya menyerupai Dewa Yama.

Sloka 308:

Warunena yatha pasair  

badha ewabhiddreyate,

tatha papannigrihniyad

wrtametaddl warunam

Artinya : Laksana orang-orang berdosa tampak terikat tali oleh waruna, demikianlah hendaknya ia menghukum orang-orang jahat itu, itulah kedudukannya yang menyerupai Waruna.

Sloka 309:

Paripurnam yatha candram

drasfwa hrsyanti manawah,

tatha prakritayo yasminsa

candrawratiko, nripah

Artinya : la adalah raja yang menduduki tempatnya Dewi Candra, yang rakyat menyambut kehadirannya dengan penuh senang hati laksana orang-orang bersenang-senang melihat bulan purnama.

Sloka 310:

Pratapa yuktasstejaswi nityam

syat papa karmasu

dustasamantahimsrasca

tadagneyam wratam smritam

Artinya : Bila ia bersemangat menumpas penjahat dan memiliki kekuatan-kekuatan cemerlang serta menghancurkan penguasa-penguasa daerah yang jahat. maka sifatnya dikatakan sama dengan agni.

Sloka 311:

Yatha sarvvani bhutani

dharadharayata samam,

yatha sarwani bhutani bibratah 

parthiwam wratam

Artinya : Laksana bumi menunjang semua mahluk hidup sama rata, demikianlah hendaknya raja terhadap rakyatnya, dalam menduduki tempatnya dewi pertiwi.

Sloka 312:

Etairupayairanyaisca

yukto nityamatandri tah,

stenan raja nigrihniyat

swarastre para ewa ca

Artinya : Dengan mempergunakan cara-cara dan sifat-sifat ini, raja tanpa jemu- jemunya akan mengendalikan pencuri-pencuri baik dinegerinya sendiri maupundinegeri orang lain.

D. PANCA DASA PARAMITENG PRABHU

Ajaran ini bersumber dari ajaran kepemimpinan Maha Wira Gajah Mada yakni ketika kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya. Ajaran kepemimpinan Gajah Mada ini terdiri dari lima belas ajaran yang disebut dibawah.

1. Widnya

Widnya adalah ajaran yang mengajarkan bahwa seorang pemimpin baik pemimpin negara maupun pemimpin agama atau pun pemimpin dibidang lainnya agar senantiasa bersikap tenang dan bijaksana dalam menghadapi suatu permasalahan atau dalam melaksanakan tugas kewajibannya. Pemimpin harus bertindak benar, sebab kebenaran dapat memberikan kekuatan penerangan dan semangat hidup. Pemimpin yang arif  bijaksana adalah pemimpin yang dapat melihat semua bawahannya sama sebagai insan ciptaan Tuhan. Dalam hal ini seorang pemimpin harus mempraktekkan ajaran tat twam asi. Mereka yang tidak memiliki kepercayaan pada ilmu pengetahuan dan budi pekerti ini tidak mencapai aku. Wahai parantapa, kembali kejalan dunia inkarnasi.(Bg. Gita, IX.3).

2. Mantriwira 

Mantriwira merupakan ajaran untuk memupuk jiwa yang teguh untuk berani membela kebenaran dalam keadaan bagaimanapun juga. Karena kebenaran adalah sumber dari kekuatan dan cahaya terang dalam hidup. Ketahuilah bahwa semua dosa dan kejahatan adalah bersumber dari, kelemahan oleh karenanya jangan biarkan kelemahan itu menjangkiti tubuh maka segala tugas dan kewajiban akan mencapai kebahagiaan.

Sri Kresna berkata kepada Arjuna: “Tugas dan kewajiban akan mencapai tujuan kebahagiaan jangan biarkan kelemahan itu oh partha sebab itu tidak sesuai bagimu, enyahkanlah rasa lemah dan kecut itu. bangkitlah oh pahlawan Jaya”

3. Wicaksanen naya

Berlaku bijaksana didalam segala tindakkan. Kebijaksanaan inilah yang menempatkan Patih Gajah Mada selalu tepat dalam pergaulan baik dalam kalangan pejabat maupun di tengah rakyat. Dengan kebijaksanaan ini pula, Patih Gajah Mada menempatkan Majapahit bukan sebagai penakluk, tetapi sebagai pengayom negara-negara lain dikawasan Nusantara.

4. Natangwan

Dapat dipercaya. Pribadi patih Gajah Mada yang patut dijadikan teladan adalah karena ia tidak pernah mengabaikan kepercayaan rakyat yang telah dilimpahkan kepadanya. Karena rasa tanggung jawabnya yang besar dan kepercayaan itu tak pernah tergoyahkan.

5. Satya Bhakti Aprabu

Sifat setia dengan hati yang tulus dan iklhlas kepada negara dan pemerintahan. Lebih kurang setengah abad lamanya (1319- 1364) patih Gajah Mada selalu penuh pengabdian dan kesetiaan.

6. Wagmi Wak Fash

Mengutarakan pendapat, khususnya dalam mempertahankan argumentasi berdasarkan kebenaran yang ada dan keahlian.

7. Sajarwopasana

Tingkah laku yang memperlihatkan kerendahan hati, berwajah cerah, tulus ikhlas, jujur dan sabar. Sifat ini memang hams dimiliki bila seseorang menjadi politikus yang berderajat tinggi. Seorang diplomat sejati melatih diri agar menguasai dan menghayati sifat-sifat tersebut.

8. Dirotsaha

Selalu bekerja rajin dan tekun dilandasi keteguhan hati. Didalam hati yang teguh kelihatan pula keberanian dan kesetiaan.

9. Tan lalana

Berketepatan hati, tahan uji dan tak mudah terombang ambing oleh keadaan sekitar. Dengan ketabahan dan ketawakalan ini menyebabkan patih Gajah Mada dikenal sebagai tokoh negarawan yang ulet dan berhati baja.

10. Diviyacita

Selalu berhati terbuka dalam hubungan dengan orang lain, selalu siap mendengarkan pendapat dan pikiran orang lain meskipun terhadap pendapat yang bertentangan dengan pendapat pribadinya.

11. Tan Satrsna

Tidak menonjolkan ambisi. Dengan sifat ini, Patih Gajah Mada tidak ingin di Dewa-dewakan. apabila menikmati kesenangan duniawi secara berlebih-lebihan tanpa memperhatikan norma-norma yang berlaku.

12. Asihi Samastabhuwana

Mencintai dunia dengan seluruh isinya. Sifat ini berpangkal tolak dari keyakinan filsafat bahwa segala yang ada didunia ini hanyalah bersifat fana dan sementara, PatihGajah Mada mencintai dunia karena menyadari keterbatasan, disamping meyakini bahwa dengan mencintai dunia dan isinya berarti pula mencintai Maha Pencipta yangmenjadikan dunia beserta segenap isinya.

13. Gineng Pratidina

Selalu mendahulukan yang baik dan menyingkirkan yang buruk, sifat ini nampaknya timbul dari keyakinan Karmaphala yang mengajarkan bahwa siapapun yang menanam kebaikan ia akan memetik buah yang baik pula, dan sebaliknya siapa yang bersalah.kelak akan menerima balasan sesuai dengan perbuatannya.

14. Sumantri

Sifat untuk menjadi petugas Negara yang sempurna didasari itikad yang baik. Tanpa memperhitungkan posisinya. Gajah Mada selalu berbuat yang terbaik. Hal ini yang mengakibatkan keberhasilannya sejak ia menjadi magang. melalui mekal hingga menjabat patih.

15. Hanayaken Musuh

Selalu bertindak tegas menghadapi lawan. Bila perlu lawan yang membahayakan harus dimusnahkan. Sebaiknya untuk mereka yang menunjukkan kesetiaan kapada negara. Patih Gajah Mada selalu memberikan penghargaan dan bimbingan. Demikian uraian tentang Panca Dasa Paramitheng Prabhu dari kepemimpinan Maha Patih Gajah Mada pada masa jaman keemasan kerajaan Majapahit

E. NAWA NATYA

Dalam lontar berbahasa jawa kuno yang berjudul Nawa Natya diperoleh penjelasan, bahwa seseorang Raja/Pemimpin itu dalam memilih para pembantu-pembantunya (paraMenteri). Raja atau pemimpin itu harus memiliki suatu kebijaksanaan. Kebijaksanaan inidiibaratkan memilih segunung bibit bunga yang harum baunya, indah warnanya, yangtidak cepat layu serta mempunyai manfaat yang utama. memberikan kepuasan bagi yang melihat maupun yang menggunakannya. Demikian seseorang raja (pemimpin) dalammemilih pembantu-pembantunya seperti memilih segunung bibit bunga itu. Adapunorang-orang yang patut dipilih sebagai pemimpin menurut lontar Nawa Natya adalah sebagai berikut :

1. Pradnya widagda

Pradnya widagda artinya bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan. Orang yang mampu menjadikan ilmu sebagai alat untuk memperkuat diri dan mampu menjadikan dirinya seorang bijaksana inilah yang disebut pradnya widagda.

2. Parama artha

Parama artha artinya orang yang memiliki cita-cita mulia dalam hidupnya, adalah orang yang dalam mencari sumber hidup dan kehidupan melalui bhakti pada Tuhan dan mengabdi pada sesama dengan penuh cinta kasih. Dari bhakti-nya pada Tuhan dan pengabdiannya pada sesama itulah mereka mendapatkan sumber hidup dan kehidupan.

3. Wira Sarwa Yudha

Wira Sarwa Yudha artinya pemberani dalam menghadapi pertempuran, baik dalam keadaan perang ikut berperang maupun dalam keadaan damai tidak takut menghadapi masalah yang terjadi dalam melakukan tugas-tugas kepemimpinan. Pemimpin itu jangan lari dari persoalan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Setiap persoalan yang timbul hendaknya diselesaikan secara baik  atau berbadasarkan kebenaran dan menuju kebenaran.

4. Dirotsaha

Dirotsaha artinya teguh dan tekun dalam berupaya. Dirotsaha berasal dari kata dira artinya teguh atau tekun dan utsaha artinya berupaya. Keteguhan dan ketekunan itu bukanlah suatu keangkuhan, namun didasarkan pada kuatnya rasa bhakti pada Tuhan dan disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan memberikan petunjuk pada mereka yang teguh dan tekun berusaha untuk menemukan kebenaran.

5. Pragi Wakya

Pragi Wakya artinya pandai menyusun kata-kata dalam pembicaraan. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah menyampaikan buah pikirannya dalam suatu pembicaraan dengan pihak lain secara jelas, lugas, tepat dan teliti. Pragi wakya akan diperoleh melalui kegemaran membaca dan latihan-latihan berbicara.

6. Sama Upaya

Sama Upaya artinya taat pada janji. Janji adalah mahkota yang menentukan wibawa seorang pemimpin. Karena itu, pemimpin tidak boleh sembarang berjanji.. Kepercayaan adalah napas bagi seorang pemimpin.

7. Lagha Wangartha

Lagha Wangartha artinya orang yang tidak memiliki pamrih pribadi yang sempit, karena keyakinan nya sangat mendalam tentang kebenaran ajaran karma phala. Karena hanya perbuatan yang baiklah yang akan memberikan hasil yang baik. Oleh karena itu, berkonsentrasilah untuk selalu berbuat yang baik sesuai dengan swadharma.

8. Wruh Ring Sarwa Bhastra

Wruh Ring Sarwa Bhastra artinya tahu mengatasi kerusuhan, mirip dengan ilmu “manajemen krisis” dewasa ini. Seorang pemimpin harus sudah memperhitungkan semua kemungkinan tersebut dan harus sudah memiliki berbagai upaya dan konsep pencegahannya.

9. Wiweka

Wiweka artinya kemampuan untuk dapat membeda-bedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang tepat dan mana yang kurang tepat. Juga mampu mengambil sikap mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting, dan seterusnya. Hal ini tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku saja, namun harus dilakukan melalui latihan-latihan yang tekun dalam masyarakat di samping itu harus juga ada bakat.

Daftar Pustaka

Pudja MA dan Tjokcorda Rai Sudharta MA. Manawa Dharma Sastra atau WedaSmerti. Departemen Agama RI 1976/1977

Dharmayasa, Canakya Niti Sastra, Dep. Agama RI 1972

Parisada Hindu Dharma Pusat, Niti Sastra dalam bentuk kekawin 1982/1983

Tim Penyusun, Hanuman Sakti, Buku Pelajaran Agama Hindu untuk perguruanTinggi, Jakarta 1994

Drs. Wayan Mertha Sutedja BA, Dasar – dasar kepemimpinan Tradisional Di Bali,CV, Sumber Mas bali 1978

Drs.G.K.Adia Wiratmaja, Leadership : Kepemimpinan Hindu

Ketut Pasek, Ketut Wiana, Ida bagus Made jaya Semara. Niti Sastra Proyek Pembinaan Mutu Pendidikan Agama Hindu dan Budha Dep. Agama RI. CetakanI/1982

Prof.Dr.Tjokcorda Rai Sudharta MA. Asta Brata dalam Pembangunan. PenerbitPrasasti Jakarta 1992

Drs. I Nengah Wadrana. Konsepsi Penerapan Kepemimpinan Asta Brata dalam peningkatan pelaksanaan Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha, Kantor WilayahDepartemen Agama Propinsi Jabar Skripsi/ 1985

Tim Penyusun, Buku Pedoman Dosen Agama Hindu, Hasil Rumusan PenyusunanPedoman Pendidikan Agama Hindu Diperguruan Tinggi Umum 1995/1996, Dep.Agama RI, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu dan Budha, Jakarta1998/1999

9 Syarat Pemimpin dalam Niti Sastra

Gallery

This gallery contains 1 photo.


Dalam lontar berbahasa jawa kuno yang berjudul Nawa Natya diperoleh penjelasan, bahwa seseorang Raja/Pemimpin itu dalam memilih para pembantu-pembantunya (paraMenteri). Raja atau pemimpin itu harus memiliki suatu kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini diibaratkan memilih segunung bibit bunga yang harum baunya, indah warnanya, … Continue reading

Kehamilan dari Minggu ke Minggu


Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet/kembar tiga).

Latar Belakang

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal ‘viabilitas’, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi. Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida atau gravida 1: seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida 0.
Dalam banyak masyarakat definisi medis dan legal kehamilan manusia dibagi menjadi tiga periode triwulan, sebagai cara memudahkan tahap berbeda dari perkembangan janin. Triwulan pertama membawa risiko tertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin), sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal ‘viabilitas’, yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran dipaksakan.
Karena kemungkinan viabilitas janin yang telah berkembang, definisi budaya dan legal dari hidup seringkali menganggap janin dalam triwulan ke-3 adalah sebuah pribadi hidup yang baru.

Masa Kehamilan

Minggu Ke-1
 Calon Ibu
Idealnya calon ibu berada dalam kondisi sehat optimal. Kebiasaan seperti merokok, minum beralkohol dan obat-obatan yang tidak perlu sudah seharusnya dihentikan pada masa ini. Suhu tubuh basal akan sedikit meningkat pada masa ovulasi dan berkisar antara 36,6 C dan berangsur – angsur akan meningkat. Konsultasi genetik bisa dilakukan dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah adanya riwayat penyakit menurun dalam keluarga seperti hemofili, fibrosis kistik atau berbeda tipe golongan darah Rhesus.

Minggu Ke-2

 Calon Ibu
Masa fertilisasi atau pembuahan dimana berjuta-juta sperma pasangan akan masuk ke vagina dan mencapai tuba falopi. Beberapa ratus sperma akan menuju sel telur sambil mengeluarkan enzim yang membuat salah satu sperma berhasil menembus lapisan pelindung sel telur yang matang. Pada saat ini terjadi perubahan kimiawi yang mencegah sperma lain memasuki sel telur. Tubuh sperma yang berhasil masuk sel telur akan terurai dan inti sel yang membawa kode genetik akan menyatu dengan kode genetik sel telur yang telah dibuahi.
 Janin Bayi
Jenis kelamin bayi pada masa ini ditentukan oleh 46 kromosom yang menyusun karakteristik genetik-nya. Sel sperma dan sel telur membawa kode genetiknya masing-masing. Sel telur hanya memiliki kromosom X, namun sel sperma membawa kromosom X atau Y. Bila sperma yang membuahi sel telur membawa kromosom X maka akan membentuk seorang bayiperempuan. Lain halnya bila yang membuahi sel telur adalah sel sperma yang membawa kromosom Y, maka bayi laki-laki-lah yang akan terbentuk. Pada hal ini, calon ayah-lah yang sebenarnya menentukan jenis kelamin bayi.

Sel telur yang telah dibuahi akan mebelah dua menjadi 2 sel, kemudian 4 sel dan kemudian terus membelah sambil bergerak meninggalkan tuba falopi menuju rahim. Saat ini, dengan perkiraan kasar terdapat 30 sel hasil pembelahan. Kumpulan sel tersebut dinamakan morula, dari bahasa Latin yang berarti anggur.

Minggu Ke-3

 Calon Ibu
Kira-kira 7 hari setelah fertilisasi, morula akan tertanam di lapisan dalam rahim (endometrium). Secara formal hal ini dapat dikatakan sebagai suatu kehamilan. Kelompok sel tersebut akan semakin matang dan menjadi blastokista, substansi yang akan men-stimulasi terjadinya perubahan dalam tubuh calon ibu termasuk terhentinya siklus menstruasi.
 Janin Bayi
Selama minggu-minggu awal kehamilan, bayi akan berkembang pesat. Setiap hari pasti akan terjadi perubahan besar. Hanya dalam waktu 7 hari, sebuah sel akan menjadi suatu kelompok berisi ratusan sel. Walau secara kasat mata bahkan dengan bantuan mikroskop tetap sulit dilihat, sel-sel ini telah mengatur dirinya sendiri dengan benar. Sebagian membentuk embrio, sedangkan yang lain menjadi struktur penyokong yang memberi nutrisi kepada embrio. Bagaimana hal ini terjadi masih menjadi misteri bagi para ahli.

Minggu Ke-4

 Calon Ibu
Meskipun kehamilan bisa diketahui sendiri, namun tes darah yang mampu membuktikan kehamilan secara akurat, terutama pada minggu-minggu ini. Hal ini disebabkan adanyablastokista yang akan mengeluarkan sejumlah hormon kehamilan (Human Chorionic Gonadotrophin / hCG). Hormon ini dapat terdeteksi dalam darah. Urin juga dapat digunakan untuk men-tes hormon ini, namun hasilnya tidak seakurat tes darah.
 Janin Bayi
Pada minggu ini blastokista yang tadinya berbentuk seperti bola mulai berubah menjadi sebuah embrio. Embrio ini dibedakan menjadi 3 jenis lapisan yang nantinya membentuk 3 jenisjaringan, yaitu:
1. Endoderm: lapisan terdalam yang akan membentuk paru-paru, hati, sistem pencernaan dan pankreas
2. Mesoderm: lapisan tengah yang akan membentuk tulang, otot, ginjal, pembuluh darah dan jantung
3. Ektoderm: lapisan terluar yang akan membentuk kulit, rambut, lensa mata, email gigi dan sistem saraf
Keseluruhan sel dalam setiap jaringan akan bergerak mengelilingi untuk menuju tempat masing-masing dan bentuk bakal kepala embrio akan meruncing seperti tetesan air mata.

Minggu Ke-5

 Calon Ibu
Tanda utama kehamilan adalah tidak menstruasi sekitar 2-3 minggu setelah konsepsi. Namun ketiadaan menstruasi (amenore) ini bisa juga disebabkan oleh hal-hal lain. Untuk memastikan perlu dilakukan tes urin sehingga dokter dapat menaksir perkiraan hari persalinan dihitung semenjak hari pertama siklus menstruasi terakhir.
Selain tidak menstruasi (amenore) terdapat tanda-tanda awal lainnya yang juga perlu diperhatikan, misalnya mual muntah atau biasa disebut morning sickness, perubahan selera makan, perubahan pada payudara, dan kelelahan.
Kehamilan biasanya terbagi dalam periode, yang dikenal sebagai triwulan, yaitu:
1. Triwulan I : berlangsung hingga minggu kehamilan ke-13. Pada masa ini terjadi perkembangan janin yang cepat. Pada masa ini risiko keguguran juga termasuk tinggi.
2. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu kehamilan ke-27
3. Triwulan II : berlangsung dari minggu ke-28 hingga masa kelahiran
 Janin Bayi
Pada saat ini janin dalam rahim sang ibu telah memiliki bentuk yang lebih jelas. Janin telah memiliki bagian atas bawah, kanan kiri, serta depan belakang. Di daerah punggung terdapat suatu celah melengkung yang akan membentuk struktur seperti tabung silinder yang disebut neural tube (tabung saraf). Dalam perkembangannya, pada tabung ini akan terbentuksumsum tulang belakang dan otak. Bagian atas dari tabung tersebut akan meluas dan mendatar untuk mebentuk otak depan. Selain itu di bagian pusat janin akan terbentuk suatu tonjolan yang merupakan bakal jantung. Tonjolan tersebut akan dialiri oleh pembulu darah rudimenter (pembuluh darah yang belum sempurna).

Minggu Ke-6

 Calon Ibu
Pada saat ini banyak wanita yang menghubungkan kehamilan dengan timbulnya keluhan, khususnya nausea (pusing dan mual). Biasanya para ibu saat ini merasa lebih mudah tersinggung dan lelah daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan adanya peningkatan hormon progesteron. Biasanya isitrahat yang cukup akan membantu proses relaksasi dalam neghadapi hal-hal tersebut.
 Janin Bayi
Tabung saraf di sepanjang tulang belakang telah menutup. Di salah satu ujungnya telah terbentuk bakal otak yang akan mengisi tulang tengkorak. Sementara itu terdapat 2 buah piringanpigmen kecil yang membentuk struktur seperti mangkuk di kedua sisi kepalanya. Bagian ini disebut vesikel optikus yang merupakan bakal mata.
Walaupun jantung bayi pada awalnya hanya berupa tabung kecil, namun pada tahap ini bakal jantung telah berdenyut dan tidak akan pernah berhenti hingga akhir hidup. Bakal kaki dantangan juga mulai terlihat, demikian pula tulang ekor akan makin terlihat jelas di tahap ini

Minggu Ke-7

 Calon Ibu
Lima minggu setelah konsepsi, dinding rahim melunak sehingga mempermudah penanaman blastosit. Pada saat ini serviks (mulu tahim mulai melunak. Perubahan yang terjadi di organ dalam lain adalah penebalan lendir serviksyang akan menggumpal membentuk sumbat (plug) dalam saluran mulut rahim. Nantinya lendir ini akan dikeluarkan sesaat sebelum proses persalinan, yaitu saat serviks mulai membuka (hal ini disebut show).
 Janin Bayi
Di minggu ini terjadi perubahan pada tubuh, wajah, dan kaki bayi. Saluran pencernaan janin mulai terbentuk dan usus depan telah terlihat. Bentuk tulang ekor juga jelas terlihat namun akan menghilang di minggu ke-10 atau 11. Paru-paru juga mulai berkembang sementara itu tali pusat akan berkembang setelah plasenta dewasa. Selain itu telah terbentuk pula bakal wajah, sedikit pigmentasi pada iris mata dan lubang pada mulutnya. Seminggu setelah pembentukan bakal kaki, maka bakal lengan justru telah dapat dibedakan menjadi segmen tangan dan bahu.

Minggu Ke-8

 Calon Ibu
Walauoun rahim mulai membesar, perubahan ini biasanya belum terlihat dari luar. Yang lebih dahulu mendeteksi perubahan ini secara umum adalah dokter. Dokter akan meraba pembesaran saat melakukan pemerikasaan panggul. Biasanya ukuran baju sang ibu mulai membesar karena pinggang terasa mulai adanya pengetatan akibat membesarnya janin yang tumbuh.
 Janin Bayi
Pada ujung-ujung tubuh yang sedang berkembang, mulai terbentuk bakal jari tangan dan kaki, sedangkan bakal lengan akan sedikit fleksi (membengkok) pada bagian pergelangan dansiku. Pada bagian sisi lehernya nampak bakal telinga luar yang mulai tumbuh, begitu pula halnya bakal bibir atas dan ujung hidung pada wajahnya. Bakal mata janin masih saling berjauhan satu sama lain, namun bakal kelopak mata mulai terbentuk mengitarinya. Dalam tubuh janin, usus halus tampak panjang sekali sehingga rongga perut tidak mampu menampung. Beberapa akan menonjol ke tali pusat janin yang disebut hernia (penonjolan) fisiologik.

Minggu Ke-9

 Calon Ibu
Pada saat in hormon kehamilan hCG sedang berada di posisi puncak sehingga sang ibu akan mengalami beberapa perubahan. Kulit wajah sang ibu akan terasa lebih halus dan kencang walau mungkin akan sedikit berjerawat pula. Rambut sang ibu akan terasa lebih kering dan payudara terlihat sedikit mengencang, kadang-kadang padat, atau sedikit nyeri bila ditekan. Pada saat ini pula cairan keluar dari vagina dalam jumlah bervariasi.
 Janin Bayi
Punggung bayi saat ini akan sedikit menegak dan tulang ekornya akan sedikit memendek. Proporsi kepala masih lebih besar dari anggota tubuh lainnya dan bagian kepala masih menekuk ke arah dada. Kedua mata bayi telah berkembang dengan baik namun masih ditutupi oleh membran kelopak. Selain itu bayi sudah dapat melakukan gerakan-gerakan kecil setelah otot-ototnya mulai berkembang dan perubahan ini dapat dilihat melalui USG. Anggota badan lainnya juga muali berkembang, seperti perkembangan lengan dan jari tangan lebih cepat daripada tungkai dan jari kaki. Pada tahap ini, telapak tangan janin telah memiliki batas jari tangan yang jelas. Kelima jari tangan tampak terpisah satu sama lain.

Minggu 8-12

Si jabang bayi akan bertumbuh dengan cepat dan kira-kira mencapai 6.5 cm pada usia 12 minggu. Jenis kelamin jabang bayi sudah dapat terdeteksi, dan sistem saraf sudah bisa mengirim pesan ke otot agar si jabang bayi melakukan gerakan pertamanya, seperti melengkungkan ibu jari. Anda akan di tes darah untuk mengetahui golongan rhesus pada usia kehamilan 12 minggu. Jika darah Anda rhesus negatif, dan ayah si bayi rhesus positif, sangat mungkin si jabang bayi memiliki rhesus positif.

Minggu 13-16

Pada usia 16 minggu, jari, hidung, dan jari kaki sudah terbentuk sempurna. Walaupun besar kepalanya masih mendominasi ukuran badannya. Saraf-saraf si jabang bayi sudah sama banyaknya dengan Anda dan ukuran badannya sudah sepanjang 11,5 cm. Tulangnya akan mulai memperkuat badannya. Si jabang bayi sudah bisa mendengar suara dan detak jantung Anda, bahkan dia sudah bisa mengenyot jempolnya sendiri.

Minggu 17-21

Di usia 21 minggu, ukuran janin sudah mencapai 18 cm dan beratnya 300 gram. Janin juga mulai menyimpan lemak dan kelenjarnya mulai memproduksi lapisan putih licin bernama vernix caseosa, yang akan melindungi si kecil dari air ketuban. Janin juga sudah mulai dapat merespon sentuhan dan tekanan si perut. Walaupun paru-paru dan sistem pencernaannya sudah berfungsi, namun masih sangat lemah. Pemeriksaan USG pada saat ini sudah dapat menentukan jenis kelamin si kecil.

Minggu 22—27

Keseluruhan badan janin sudah mulai proporsional dengan kepalanya. Di usia 27 minggu, panjang badannya 24 cm dengan berat 1 kg. Dia juga mulai dapat membedakan terang dan gelap, dan sudah mampu membuka tutup mata, jadi dia mulai berlatih untuk fokus. Paru-parunya siap untuk mengambil nafas pertamanya setelah keluar dari rahim. Tidak tertutup kemungkinan dia kadang tersedak saat air ketuban tertelan. Dan Anda sudah dapat merasakan jika si kecil bereaksi.

Minggu 28-30

Pada usia ini berat si kecil belum setengahnya dari berat nanti saat dia keluar dari rahim, namun berat badannya akan berkembang secara pesat. Pada usia 30 minggu, panjangnya sudah mencapai 26,5 cm dan beratnya mencapai 1,4 kg. Tengkoraknya masih sangat tipis dan halus, dan mulai berkembang dan membentuk alur dan liukan layaknya otak orang dewasa. Yang mengesankan, bulu mata, alis, dan rambut di beberapa bagian kepalanya sudah mulai tumbuh.

Minggu 31-33

Panjang si kecil sudah mencapai 31 cm dan beratnya 2 kg. Posisi badannya sudah mulai memutar sehingga kepala berada tepat di pintu rahim (vertex), dan seharusnya posisi ini akan bertahan sampai saat kelahirannya (Pemeriksaan USG akan menunjukkan jika dia belum ’berputar’ dan Anda jangan terlau khawatir, beberapa bayi memang mengalami keterlambatan. Wajahnya sekarang mulai halus dan lipatan kulitnya mulai berkurang. Jika ternyata di sudah ingin ’keluar’ saat ini, kemungkinan dia akan mendekam di inkubator dalam waktu lama. Karena paru-parunya masih belum sempurna dan tekanan darahnya masih belum stabil.

Minggu 34-36

Berat badannya berkembang sangat pesat sekitar 250 gram setiap minggu. Pada usia 36 minggu beratnya dari ujung kaki sampai ujung kepala sekitar 2,75 kg dan panjangnya 46 cm. Walaupun panjangnya sudah seperti bayi yang sudah mau lahir, lengan dan tungkainya masih kurus. Vernix caseosa dan lenugo (rambut halus) yang melindungi kulit bayi dari air ketuban sudah mulai menipis. Kukunya sudah mulai tumbuh sampai ke ujung jari. Mata sudah mulai ada warnanya (biru, hijau, atau cokelat).

Minggu 37-40

Pada minggu ke 40 si kecil sudah siap lahir. Panduan jadwal kelahiran ini hanyalah panduan. Kenyataannya, bayi kadang mendesak keluar sebelum atau malah setelah lewat dari minggu-minggu ini. Rata-rata berat badan bayi yang baru lahir adalah 2,5-5 kg dengan panjang 44-55 cm. Berat bukan? Semua organ dan sistem akan mulai berfungsi, namun paru-paru akan menjadi bagian terakhir yang berkembang sempurna.

Minggu-minggu waspada kehamilan

Minggu ke-12

Ibu: Mungkin terjadi saat gosok gigi akan berdarah. Bila berkali-kali terjadi, kunjungi dokter gigi, dan katakan Anda sedang hamil.
Janin: kantung ketuban telah berisi 50 cc cairan, yang siap melindungi janin dari berbagai benturan dan guncangan. Saat ini jani sudah dapat menyerap dan mengeluarkan cairan.

Minggu ke-20

Ibu: Perut makain membesar, sakit pinggang mulai menyerang. Lakukan relaksasi, olahraga, dan biasakan sikap tubuh yang benar.
Janin: Kini beratnya sekitar 250 gram dan panjang 16 cm. kulit janin mulai dilindungi verniks kaseosa, sejenis lapisan berlemak.

Minggu ke-26

Ibu: awal-awal trisemester terakhir, kaki tampak dipenuhi spider vein yang tak sedap dipandang. Kontrok berat badan Anda, olahraga yang mengaktifkan kaki, dan konsumsi makanan berserat.
Janin: Kini paru-paru janin makin lebih baik digunakan untuk bernapas, sehingga bila terpaksa lahir premature, kemungkinan bisa survive.

Minggu ke-33

Ibu: Anda mulai sering merasakan kram pada kaki di tengah malam saat tidur. Minta bantuan suami menekuk telapak kaki yang kram ke arah tubuh.
Janin: Anda bisa merasakan gerakan-gerakan melintang janin pada perut. Ini pertanda janin sedang menyesuaikan posisi yang tepat untuk proses kelahiran.

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kehamilan
http://www.parenting.co.id/archive/web/article/article_detail.asp?catid=5&id=171
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Kehamilan/mingguminggu.waspada.kehamilan/001/001/599/3

Selamat Hari Ibu…


Setiap tanggal 22 Desember dikenali sebagai hari ibu. Beberapa issue yang sering diangkat pada setiap pelaksanaan hari ibu adalah pengakuan persamaan gender antara pria dan wanita. Wanita bukan lagi seperti jaman dahulu yang identik sebagai warga “kelas dua” serta harus patuh kepada kaum pria.
Kemudian, bagaimanakah sejarah serta makna hari ibu serta implifikasinya pada masa sekarang?

Sejarah perjuangan wanita
Bermula pada tahun 1928 dengan sejumlah organisasi perempuan berkumpul dan melakukan Kongres Perempuan Pertama di Jakarta.
Beberapa perempuan yang kemudian menjadi pelopor dan panitia pelaksana kongres ini antara lain Raden Ajeng Kartini, Raden Dewi Sartika, Maria Walanda Maramis, Soejatin, Nyi Hajar Dewantoro, Sitti Sundari dan lain-lain. Seluruh Indonesia pun mengikuti jejak perempuan “pioneer” ini dengan menggalang persatuan perempuan Indonesia melalui Kongres Perempuan Pertama pada tanggal 22 Desember 1928.
Saat inilah, lahir beberapa ide untuk mengumpulkan berbagai perkumpulan perempuan dan menggalang persatuan sesama perempuan yang tergabung melalui berbagai perkumpulan perempuan dan mendeklarasikan perjuangan melawan kolonialisme, memikirkan konsep negara-bangsa, dan merupakan titik tolak Era Kebangkitan Nasional.

Kongres Perempuan Indonesia yang berlangsung tahun 1928 berkelanjutan hingga tahun 1941. Sejak tahun 1941, tidak lagi diadakan Kongres Perempuan Indonesia. Kondisi ini terutama sekali disebabkan oleh situasi politik Indonesia yang berada dalam genggaman Jepang. Pemerintah pendudukan Jepang tidak hanya mematikan bentuk-bentuk perkumpulan yang mandiri, tetapi melarang adanya perkumpulan perempuan lain selain fujinkai. Setelah Indonesia merdeka tidak lagi ada Kongres Perempuan, yang ada adalah Kongres Wanita. Tanpa bermaksud memperdebatkan arti kata perempuan dan wanita, Kongres Perempuan yang dilangsungkan pada tahun 1928 dan tahun selanjutnya merupakan era kebangkitan perempuan Indonesia. Karena pada saat inilah pertama kali muncul kesadaran perempuan Indonesia atas kepentingannya yang berbeda dari rekan pejuang laki-laki. Pada masa itu pulalah perempuan Indonesia dapat berkumpul secara bebas untuk menentukan kehendaknya.

Perayaan hari ibu di masa sekarang
Saat ini, makna perayaan hari ibu telah sedikit bergeser dimana sekarang maknanya hanya sekedar perayaan jasa seorang ibu dan seolah-olah perempuan dan ibu tidak memiliki kontribusi signifikan dalam gerakan kebangkitan nasional dan pembentukan Indonesia sebagai negara-bangsa.
Dalam kontek kekinian, perayaan hari ibu seharusnya membebaskan perempuan dari berbagai bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, ekonomi, dan seksual serta peningkatan peran serta wanita dalam segi-segi kehidupan berbangsa dan bernegara serta berkontribusi penuh terhadap pembangunan. Sehingga esensi persamaan gender antara pria dan wanita dapat benar-benar diwujudkan.

Selamat hari ibu bagi semua wanita Indonesia, jasamu sangat bebar dalam melahirkan dan membesarkan generasi penerus bangsa ini.

Yoga & Dina | The Wedding | Bali, 26 March 2011


Kawan-kawanku semua,


Pertama-pertama ijinkan kami berdua menyampaikan salam hangat dan penuh bahagia,
semoga kawan-kawan semua selalu berada dalam lindungan dan tuntunan-NYA.

Melalui kesempatan ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan kawan-kawan semua untuk ikut merasakan ungkapan rasa bahagia dari kami berdua.
Dua insan yang dipertemukan dalam ikatan kasih dan sayang yang kemudian berkomitmen untuk selangkah menapaki jalan dalam kehidupan.

Belum lengkap rasanya kebahagiaan kami tanpa kehadiran serta doa restu dari kawan-kawan semua.
Untuk itu, kami berdua mengharapkan kehadiran kawan-kawan semua pada acara resepsi pernikahan kami pada tanggal 26 Maret 2011 di Gianyar, Bali.

Restu kawan-kawan adalah doa bagi kami berdua, dan kehadiran kawan-kawan adalah hadiah tterindah bagi kami berdua.


Salam hangat,
I Putu Yoga Semadi & Luh Putu Dina Resmini


Yoga & Dina | Bali, 26 Maret 2011

Yoga & Dina | Bali, 26 Maret 2011

Peta Lokasi Resepsi

Peta Lokasi Resepsi

Tri Sandhya dan Panca Sembah


Sumber : http://bhaskaragita.blogspot.com/2010/03/tri-sandhya-lan-panca-sembah.html

Sebagai Umat Hindu, kita selalu melaksanakan Persembahyangan baik dirumah, di Pura atau ditempat-tempat yang dianggap suci atau disucikan. Persembahnyangn dapat dilaksanakan secara sendiri-sendiri/perorangan atau secara bersama-sama. Sebelum melakukan persembahyangan (baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama) sedapat mungkin Persembahyangan diawali dengan Puja Trisandya dirangkai dengan Panca Sembah.
Sebelum menuju ketempat Sembahyang, terlebih dahulu bersihkan mulut, muka, tangan, kaki dan yang paling utama bersihkan pikiran dan hati.
Untuk melaksanakan Persembahyangan, urutannya adalah sebagai berikut :

1. Asanna
mengambil sikap badan yang baik dengan mengucapkan mantram :

” Om prasada sthiti śarira Çiwa suci nirmalāya namah swāhā “

2. Pranayama
mengendalikan pernafasan guna mencapai ketenangan saat sembahyang, dengan mantram :
-. Om Ang Namah ( saat menarik nafas )
-. Om Ung Namah ( saat menahan nafas )
-. Om Mang Namah ( saat mengeluarkan nafas )

3. Karasuddhaya
membersihkan kedua telapak tangan
Sucikan kedua telapak tangan dengan mantram :
a.Telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:

” Om suddhāya mām swāhā “

b.Telapak tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:

” Om atthi suddhāya mām swāhā “

4.Amustikarana
Sikap kedua tangan membentuk kerucut dengan tangan kiri menggenggam tangan kanan, kedua ujung ibujari dan telunjuk tangan kanan saling bertemu, dilanjutkan dengan Puja Trisandhya dengan mantram :

Om bhūr bhvah svah
Tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayāt

Om Nārāyanād evedham sarvam
yad bhūtām yac ca bhāvyam
niskalañko niranjano nirvikalpo
nirākhyātah suddho deva eko
Nārāyano na dvitiyo’sti kascit

Om tvam sivah tvam mahā devah
Īsvarah Parameśvarah
Brahmā Visnuśca Rudraśca
purusah parikērtitah

Om pāpo’ham pāpakarmāham
pāpātmā pāpasambhavah
trā hi mām pundarikāksah
sabāhyābhyāntarah śucih

Om ksamasva mām mahādeva
sarvaprāni hitāngkarah
mām moca sarva pāpebhyah
pālayasva sadā siva

Om ksāntavyah kāyiko dosāh
ksāntavyo vāciko mama
ksāntavyo mānāso dosāh
tat pramādāt ksamasva mām

Om Śāntih, Śāntih, Śāntih, Om

Setelah selesai Puja Trisandhya dilanjutkan dengan Panca Sembah. Urutan sembah untuk Panca Sembah baik saat sembahyang sendiri maupun bersama-sama dengan atau tanpa dipimpin oleh sulinggih adalah :

1. Sembah dengan tangan kosong (sembah puyung).
Cakupkan tangan kosong dengan ujung jari sejajar ubun-ubun, pusatkan pikiran dan ucapkan mantram :

“ Om Ātmā tattwātmā sūddha mūm swāhā “

2.Sembah dengan bunga (sedapat mungkin dengan bunga putih),
ditujukan kepada Hyang Widhi dalam wujud-Nya sebagai Hyang Surya atau Siwa Raditya, dengan mantram :

” Om Adityasya paramjyotir
rakta tejo namo’stute
sweta pangkaja madhyastha
bhaskarāya namo’ stute

“ Om Pranamya bhaskara dewam,
sarwa kleśa winaśanam,
pranamyaditya śiwārtam,
bukti mukti marapradam,

“ Om Hrang hring sah parama śiwa adityāya namo namah swāha.

3.Sembahyang dengan kwangen (bila tidak ada kwangen, gunakan bunga warna warni).
Ditujukan kepada Istadewata pada saat dan tempat persembahyangan. Istadewata adalah Dewata yang diinginkan kehadiran-Nya pada waktu sembahyang. Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujud-Nya. Jadi mantramnya sangat tergantung dimana dan kapan persembahyangan dilaksanakan. Mantram di bawah adalah mantram umum saat Persembahyangan dilaksanakan :

“ Om nama dewa adhisthanāya
sarwa wyapi wai śiwāya
padmāsana eka pratisthāya
ardhanareswaryai namo’namah

“ Om Brahma Wisnu Iśwara Dewa,
Jiwātmanām trilokanām,
Sarwa jagat pratisthanam,
Sarwa roga wimurcitam,
Sarwa roga winaśanām,
Sarwa wighnam winasanam,
Wighnam desa winaśanam,

“ Om nama śiwaya,

4. Sembahyang dengan kwangen atau bunga untuk memohon waranugraha.
Mantramnya adalah:

”Om anugraha manohara
dewa dattā nugrahakam
arcanam sarwa pūjanam
namah sarwānugrahaka
Dewa-dewi mahā siddhi
yajñangga nirmalātmaka
laksmi siddhiśca dirghāyuh
nirwighna sukha wrddhisca

“ Om Gring anugraharcānaya namo
namah swāha.
“ Om Gring anugraha manoharāya namo
namah swāha.
“ Om Ayur wrddhir yāso wrddhih,
wrddhih prajñā sukha sriyam,
dharma santāna wrddhih syāt,
santu te sapta wrddhayah.
“ Om Yāwan merau shtito dewah,
yāwat ganggā mahitale,,
candrārkau gagane yāwat,
tāwad wā wijayi bhawet.
“ Om dirghāyur astu tathāstu.
“ Om awighnam astu tathāstu.
“ Om subham astu tathāstu.
“ Om sukham bhawantu.
“ Om pūrnam bhawantu.
“ Om sreyo bhawantu
sapta wrddhir astu.

5. Sembahyang dengan tangan kosong (sembah puyung).
Mantramnya:

Om Dewa suksma parama acintyāya nama swāha.
Om Sāntih, Sāntih, Sāntih, Om

Ya Tuhan, hamba memuja Dewata yang tak terpikirkan, yang maha agung. Ya Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, anugerahlahkanlah kepada hamba kedamaian.
Semoga Damai, Damai, Damai Ya yang Maha Agung.

Setelah selesai Muspa Panca Sembah dilanjutkan dengan nglungsur waranugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa berupa Tirtha Amertha, dengan rangkaian dan mantramnya :
-. Maketis tiga kali ke ubun-ubun :
Om Pratama suddha, dwitya suddha tritya suddha, saturti suddha, pancami suddha, suddha suddha suddha waryastu.

-. Minum tiga kali :
Om Brahma pawaka
Om Wisnu amrtha
Om Iswara jnanam

-. Meraup tiga kali :
Om Siwa sampurnaya namah,
Om Sada Siwa paripurnaya namah,
Om Parama Siwa suksmaya namah.

Setelah selesai nglungsur Tirtha Amertha, maka selesailah rangkaian Persembahyangan, selanjutnya sebelum meninggalkan tempat Persembahyangan sebaiknya tutup dengan Parama Santih

Siwaratri dan Aplikasinya dalam Kehidupan


Shiva Picture

Dewa Siwa

Sumber
Aplikasi Brata Siwaratri Dalam Kehidupan Sehari-hari
Oleh : I Gede Manik, S.Ag, Badung

Hari Raya Siwaratri merupakan han raya berdasarkan atas pranata masa yang dirayakan setiap setahun sekali. Tepatnya jatuh pada Purwaning Tilem Kepitu.
Untuk tahun mi Malam Siwaratni jatuh pada tanggal 3 Januari 2011.

Han suci Siwaratri sangat identik dengan begadang semalam suntuk serta cerita Lubdhaka yang dikarang oleh Empu Tanakung.

Difinisi Siwaratri menurut Ketut Sukartha dan kata “Siwaratri” berasal Siwa dan Ratri. Siwa artinya Puncak dan Ratri artinya malam. Siwaratri berarti puncak malam. Sedangkan difinisi menurut Tjok Rai Sudharta “Siwaratri artinya malam Siwa. Siwa berasal dari bahasa sansekerta yang artinya baik hati, suka memaafkan, memberi harapan dan membahagiakan. Dalam hal ini kata Siwa adalah sebuah gelar terhadap menifestasi Ida Sang Hyang Widi Wasa yang diberi nama gelar kehormatan “Dewa Siwa” yang berfungsi sebagai pemralina atau pelebur. Ratri artinya malam. Malam disini maksudnya kegelapan. Jadi Siwaratri artinya malam untuk melebur kegelapan hati menuju jalan yang terang.
Hari Siwaratri menyimpan makna serta simbul yang sangat mendalam sebagai bahan renungan yang tak pernah habis untuk dikaji. Tidak cukup hanya dengan prosesi ritualitas semata, melainkan harus dipahami makna-makna yang terkandung didalamnya. Dengan adanya pemahaman yang benar serta dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, maka hari suci keagamaan akan sesuai dengan tujuan perayaan hari raya tersebut. Kegiatan ritual Siwaratri mesti dilaksanakan sesuai petunjuk sastra. Di samping itu juga tidak kalah pentingnva yakni merealisasikan makna-makna simbolis yang terkandung didalamnya ke dalam wujud/kehidupan sehari-hari.

Makna Brata Siwaratri dalam kehidupan sehari-hari
Pada waktu pelaksanaan Brata Siwaratri sebagai lambang yang bernilai sakral bertujuan untuk melenyapkan sifat-sifat buruk. Menurut Tjok Rai Sudharta, brata Siwaratri berasal dari bahasa Sansekerta. Kata “Brata” artinya janji, sumpah, pandangan, kewajiban, laku utama, keteguhan hati. Brata Siwaratri dapat disimpulkan sebagai laku utama/janji untuk berteguh hati melaksanakan ajaran Siwaratri. Brata Siwaratri tidak berhenti sampai pelaksanaan Hari Raya Siwaratri saja, melainkan perlu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa adanya aplikasi/wujud dalam kehidupan sehari-hari maka hari raya itu akan tanpa makna dan akan lewat begitu saja. Brata Siwaratri dilaksanakan selama 36 jam. Brata ini mulai dan pukul 06.00 panglong ping 1 sampai pukul 18.00 Tileming sasih Kepitu. Brata Siwaratri dengan melaksanakan upawasa, monobrata dan jagra.

1. Jagra (berjaga/tidak tidur/melek/ waspada)

Brata Jagra ini paling mudah dilakukan, sebab semua orang mampu untuk tidak tidur semalam suntuk. Dalam cerita Lubdhaka jagra ini disimbolkan oleh Lubdhaka yang tidak tidur di atas pohon bila semalam suntuk. Untuk mengusir kantuknya Lubdhaka memetik daun “bila” sehingga dosanya terlebur. Jagra dalam pelaksanaan Siwaratri dapat dilakukan dengan jalan tidak tidur semalam 36 jam.
Dalam kehidupan sehari-hari makna jagra ini dapat diaplikasikan dengan cara selalu eling (waspada, ingat, berfikir, dll.) terhadap sang diri. Dalam kehidupan ini kita tidak bisa lepas dan musuh-musuh, baik itu yang berasal dari dalam diri (sad ripu, sapta timira dan Sad atatayi) maupun dari luar diri. Untuk menghadapi musuh-musuh tersebut diperlukan kewaspadaan yang relatif tinggi, sehingga kita bisa terlepas dari musuh-musuh tersebut. Kewaspadaan yang tinggi tentunya diperoleh dengan menggunakan pikiran.
Kedatangan Hari Suci Siwaratri mengajak kita untuk merenung agar selalu tetap mawas diri dan menyadari diri kita yang sejati. Sebagaimana tersurat didalam Wrehaspati Tatwa, bahwa nafsu dan keinginan tidak pernah putus didalam diri kita. Kesadaran akan lenyap bila kita hanya tidur. Orang yang selalu terbelenggu oleh tidur (turu) disebut dengan papa. Pengertian papa sangat berbeda dengan pengertian dosa. Pengertian papa dalam hal ini adalah keadaan yang selalu terbelenggu oleh raga atau indriya yang dinyatakan sebagai turu (tidur). Tidur berarti juga malas. Orang yang malas bekerja akan menimbulkan kekacauan pikiran sehingga lupa akan keberadaan dirinya sendiri. Dengan demikian pikiran merupakan sumber segala yang dilakukan oleh seseorang. Baik-buruk perbuatan manusia merupakan pencerminan dari pikiran. Bila baik dan suci pikiran seseorang maka sudah barang tentu perbuatan dan segala penampilan akan bersih dan baik. Berusaha berpikir untuk tidak menginginkan sesuatu yang tidak halal, berfikir buruk serta percaya dengan hukum karma.
Dalam hidup ini semasih kita mampu, perlu diisi dengan kerja yang sesuai dengan dharma. Mengenai kerja ini dinyatakan oleh Bhagawadgita III sebagai berikut:
III.3
O, Arjuna, manusia tanpa noda; di dunia ini ada dua jalan hidup yang telah Aku ajarkan dari jaman dahulu kala. Jalan ilmu pengetahuan bagi mereka yang mempergunakan pikiran dan yang lain dengan jalan pekerjaan bagi mereka yang aktif.
III. 4
Bukan dengan jalan tiada bekerja orang mencapai kebebasan dari perbuatan. Pun juga tidak melepaskan diri orang akan mencapai kesempurnaan.
III. 5
Sebab siapa pun tidak akan dapat tinggal diam, meskipun sekejap mata, tanpa melakukan pekerjaan. Tiap-tiap orang digerakkan oleh dorongan alamnya dengan tidak berdaya apa-apa lagi.
III. 20
Hanya dengan penbuatan, Prabu Janaka dan lain-lainnya mendapat kesempurnaan. Jadi kamu harus juga melakukan pekerjaan dengan pandangan untuk memelihara dunia.
Di samping untuk memelihara dunia yang kita pijak ini, kerja juga dapat menghindari kehancuran duniâ baik secara spiritual maupun material. Disamping itu juga, kerja dapat meningkatkan kedudukan sehingga menjadi manusia yang lebih sempurna. Jika kita sudah bekerja maka dapat mengurangi ketergantungan kita terhadap orang lain. Disamping itu, diharapkan untuk tidak terikat dengan hasil pekerjaan yang kita lakukan. Hasil yang diperoleh dari kerja diharapkan untuk sumbangkan kepada yang membutuhkan.

2. Upawasa (tidak makan dan minum)

Upawasa dapat diartikan sebagai pengendalian diri dalam hal makan dan minum. Pada waktu Siwaratri puasa ini dilakukan dengan jalan tidak makan dan minum. Dalam kehidupan sehari-hari dapat diaplikasikan dengan cara selalu makan makanan yang bergizi yang dibutuhkan oleh jasmani maupun rohani. Disamping itu, dalam hal untuk mendapatkan makanan yang kita makan hendaknya dicari dengan usaha-usaha yang digariskan oleh dharma.
Melalui upawasa ini kita dituntut untuk selektif dalam hal makan dan minum. Makanan yang kita makan disamping untuk kebutuhan tubuh, juga nanti akan bersinergi membentuk dan merangsang pikiran, perkataan dan perbuatan. Kualitas makan akan mempengaruhi intensitas Tri Guna (sattwam, rajas dan tamas) pada manusia. Makanan yang kita makan hendaknya dimasak oleh orang yang berhati baik yang memperhatikan kesucian dan gizi dari makanan tersebut. Disamping itu juga, cara memasak makanan perlu memperhatikan tentang suci dan cemar, bersih dan kotor serta cara penyajian makanan. Mengenai makanan dinyatakan dalam Bhagawadgita sebagai berikut:
III.13
Orang yang makan apa yang tersisa dan yadnya, mereka itu terlepas dan segala dosa. Akan tetapi mereka yang jahat yang menyediakan makanan untuk kepentingannya sendiri mereka itu adalah makan dosanya sendiri.
XVII. 7
Bahkan makanan yang disenangi oleh semua, adalah tiga macam juga. Demikian juga yadnya-yadnya, tapa dan dana. Dengarkanlah perbedaan dari semua ini.
XVII. 8
Makanan-makanan yang meninggikan hidup, tenaga, kekuatan, kesehatan dan suka cita, yang manis yang lunak, banyak mengandung zat-zat makanan dan rasa enak adalah yang disukai oleh orang yang baik (sattwika).
XVII. 9
Makanan-makanan yang terlalu pahit, masam, asin, pedas, kering, keras dan angus dan menimbulkan kesakitan, duka cita dan pen yakit disukai oleh orang yang bernafsu (rajasika).
XVII. 10
Makanan yang basi, hambar, berbau, dingin, sisa kemarinnya dan kotor adalah yang disukai oleh orang yang bodoh (tamasika).
Disamping makanan, minuman juga diatur oleh sastra agama. Minuman yang dilarang orang agama yaitu minuman yang banyak mengandung penyakit sehingga mempengaruhi pikiran. Minuman yang perlu dihindari yakni minuman yang menyebabkan mabuk. Orang yang sering mabuk prilakunya akan dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Setiap orang dengan anggota badannya akan berprilaku dan berbuat. Jika dilandasi dengan ajaran agama sudah barang tentu perbuatan yang dilakukan adalah perbuatan yang baik dan benar. Oleh karena itu, perbuatan yang baik dan benar tersebut dinamakan Kayika Parisudha. Setiap orang selagi masih hidup, selamanya akan berbuat dan melakukan sesuatu perbuatan (karma). Karma ini akan menentukan kehidupan seseorang. Berkarma dalam kehidupan sekarang ini berarti mempersiapkan diri untuk kehidupan yang akan datang. Orang yang sadar/eling akan berusaha dalam kehidupannya untuk berbuat yang baik berdasarkan darma. Hal ini disebabkan karena semua orang mengharapkan adanya kehidupan yang lebih baik dan lebih menyenangkan dimasa-masa yang akan datang.

3. Monobrata (berdiam diri/tidak bicara)

Monobrata ini dapat diartikan berdiam diri atau tidak mengeluarkan kata-kata. Brata ini relatif sulit untuk dilakukan. Aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dari berata ini yakni berkata-kata atau berbicara yang dapat menyejukkan hati orang lain. Perkataan sangat perlu diperhatikan dan diteliti sebelum dikeluarkan. Karena perkataan merupakan alat yang terpenting bagi manusia, guna menyampaikan isi hati dan maksud seseorang. Dari kata-kata kita memperoleh ilmu pengetahuan, mendapat suatu hiburan, serta nasehat nasehat yang sangat berguna baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam Niti Sastra V. 3 disebutkan sebagai berikut:
Wacika nimittanta manemu laksmi,
Wacika nimittanta manemu duhka,
Wacika nimittanta pati kapangguh,
Wacika nimittanta manemu lmitra,

Artinya :
Karena perkataan memperoleh bahagia,
Karena perkataan menemui kesusahan,
Karena perkataan menemukan kematian
Karena perkataan memperoleh sahabat.

Kata-kata yang baik, benar dan jujur serta diucapkan dengan lemah lembut akan memberikan kenikmatan bagi pendengarnya. Dengan perkataan seseorang akan memperoleh kebahagiaan, kesusahan, teman dan kematian. Hal ini akan memberi arti yang sesungguhnya tentang kegunaan kata dan ucapan sebagai sarana komunikasi antara manusia yang satu dengan yang lainnya.

Perkataan yang baik, sopan, jujur dan benar itulah yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menghindari kata-kata jahat menyakitkan, kotor (ujar ahala), keras, menghardik, kasar (ujar apergas), memfitnah (ujar pisuna), bohong (ujar pisuna) dan lain-lain yang perlu dihindari dalam pergaulan. Adanya 10 (sepuluh) pengendalian diri yang dapat dilakukan dalam kehidupan yang disebut karmaphala. Hal ini sesuai dengan apa yang tersurat dan tersirat dalam Sarasamuscaya 73 sebagai berikut:
Hana karmaphatha ngaranya, khrtaning indriya, sepuluh kwehnya, ulakena,
kramanya : prawerttiyaning manah sakareng, telu kwehnya, ulahaning wak pat pwarttyaning kaya, telu pinda sepuluh, prawerttyaning kaya, wak, manah kengeta”
Artinya:
adalah karmapatha namanya, yaitu pengendalian hawa nafsu, sepuluh banyaknya yang patut dilaksanakan gerak pikiran tiga (3) banyaknya, ucapan/perkataan empat (4) jumlahnya, gerak tindakan/laksana tiga (3) banyaknya, Jadi sepuluh (10) jumlahnya perbuatan yang timbul dan gerakan badan, perkataan, dan pikiran, itulah yang patut dilaksanakan.

Paul si “peramal” pada piala dunia afrika selatan 2010


Kamis, 08/07/2010 11:04 WIB

Semarak Piala Dunia 2010 yang saat ini sedang berlangsung di Afrika Selatan sudah akan memasuki babak akhir turnamen dengan telah terselenggaranya babak semifinal dan tinggal menyisakan 2 partai sisa untuk memperebutkan peringkat 3 dan 4 serta menentukan juara baru sepakbola dunia.

Perhelatan akbar piala dunia yang sudah berlangsung selama 3 minggu ini sangat menyita perhatian dunia utamanya para pecinta bola dari seluruh penjuru dunia tentunya dengan “taruhan” tim jagoannya masing-masing. Bahkan dalam konferensi G20 yang terdiri dari 20 negara maju dunia yang berlangsung di Kanada, Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Inggris David Cameron sempat bertaruh sebotol bir untuk tim Negara masing-masing saat kedua Negara tersebut bertemu pada pertadingan pertama penyisihan group di piala dunia kali ini. Walaupun hasil imbang bagi kedua kesebelas USA dan Inggris, tetapi terbukti bahwa semangat olahraga utamanya sepakbola juga bisa merasuki dunia politik.

Kembali ke perhelatan akbar piala dunia, saat ini sudah memasuki fase akhir kompetisi dengan tinggal menggelar 2 pertandingan sisa termasuk partai terakhir untuk menentukan juara baru piala dunia 2010.
Partai final yang mempertemukan Belanda melawan Spanyol akan dihelat di Stadion Socer City di kota Johannesburg, Afrika Selatan pada hari Senin dinihari tanggal 12 Juli 2010, sedangkan partai perebutan tempat ketiga yang mempertemukan Uruguay melawan Jerman akan digelar di Nelson Mandela Bay, Port Elizabeth pada hari Sabtu dini hari tanggal 11 Juli 2010.

Banyak fenomena serta kontroversi yang terjadi pada piala dunia kali ini, mulai dari perpecahan tim Perancis pada awal penyisihan group yang berujung pada pemulangan Nikolas Anelka dari kompetisi yang berimbas pada hasil buruk bagi perancis sebagai tim finalis pada kompetisi yang sama empat tahun yang lalu sampai perjalanan tim-tim unggulan yang terseok-seok di awal-awal kompetisi serta hasil buruk beberapa tim unggulan di piala dunia kali ini seperti misalnya Italia yang harus tersingkir di babak penyisihan group dengan status sebagai juara bertahan piala dunia.
Semua catatan tersebut memberikan warna tersendiri pada perhelatan piala dunia yang baru pertama kali ini diselenggarakan di benua hitam (julukan benua afrika).

Salah satu fenomena yang cukup menyita perhatian adalah “prediksi” pemenang pertandingan oleh Paul si Gurita.
Paul bukanlah siapa-siapa. Bukan pelatih, bukan juga mantan pemain, ataupun pengamat bola yang sering tampil di televisi. Namun paul adalah seekor gurita berusia dua tahun yang hidup di Sea Life Aquarium di Oberhausen, Jerman dan sudah sering dipakai sebagai “peramal” nasib tim Panzer Jerman. Ajaib sekali, hewan laut ini bisa memprediksi.
Metode “ramalan” Paul sederhana. Gurita kelahiran Inggris ini hanya mendekati salah satu dari dua buah kotak kaca yang ditempeli bendera Jerman serta satunya ditempeli bendera tim lawan yang keduanya diisi dengan kerang.
Tampaknya, spesialisasi Paul memang di ramal meramal. Tengoklah, hasil ramalan Paul yang 100% tepat pada piala dunia kali ini. Misalnya, sebelumnya Paul “meramal” Jerman menang atas Inggris. Dan itu tepat seratus persen dimana Jerman mempecundangi Inggris dengan skor 4-1. Paul juga meramalkan kemenangan Tim UberAlles atas Australia dengan hasil akhir 4-0 dan Ghana dengan hasil akhir 1-0.

Yang aneh, pada saat Jerman akan bertemu Serbia pada pertandingan kedua babak penyisihan group, Paul bukannya “memihak” Jerman, tetapi malah memilih kotak yang berisi bendera Serbia. Terbukti benar, bahwa akhirnya Jerman kalah dari Serbia dengan skor tipis 0-1. Bahkan, ketika “dipakai” selama Piala Eropa 2008, prediksinya 80 persen tepat dari semua partai Jerman. Termasuk saat Der Panzer kalah 0-1 dari Spanyol di partai final.
Begitupun pada pertandingan babak perdelapan besar yang mempertemukan Jerman berhadapan dengan tim yang diunggulkan untuk memenangi piala dunia kali ini yaitu Argentina. Pada saat itu, Paul si Gurita lebih memilih kotak yang berisi bendera Jerman, niscaya Jerman pun “membantai” Argentina dengan skor yang cukup telak yaitu 4-0. Hasil inipun cukup banyak mengundang reaksi dari penggemar bola utamanya pendukung tim tango argentina yang “menghujat” Paul bahkan sampai ada yang ingin menjadikannya sate. 🙂

Prediksi Paul di Gurita masih berlanjut sampai babak semifinal, dimana Jerman akan melangsungkan pertandngan melawan Juara Eropa 2008 yaitu Tim Matador Spanyol. Partai ini merupakan ulangan partai Final Euro 2008 yang dimenangi oleh Spanyol dengan skor 1-0 melalui gol yang diciptakan oleh Fernando Tores selaku striker Spanyol. Pada saat itupun Paul sudah memprediksi bahwa Jerman akan dikalahkan oleh Spanyol pada babak final. Pada Piala Dunia kali ini, kedua tim kembali dipertemukan di babak semifinal. Namun lagi-lagi, ternyata Paul lebih “memilih” Spanyol daripada Jerman, dan terbukti bahwa Jerman dikandaskan oleh Spanyol dengan skor 1-0 melalui sundulan keras sang kapten Spanyol Carlos Puyol.

Pada pertandingan semifinal ini, Jerman seakan kehilangan “roh” yang biasanya dimiliki pada pertandingan sebelumnya. Masih teringat bagaimana Jerman membantai Australia dengan skor 4-0 pada pertandingan awal piala dunia, dimana tim-tim lain hanya bisa membukukan hasil seri atau maksimal memenangkan pertandingan dengan selisih gol tidak lebih dari 2 gol, sedangkan Jerman mampu memenangi pertandingan dengan skor yang sangat mencolok. Kemudian pada babak 16 besar, Jerman sukses “membungkam” Inggris dengan skor telak 4-1 walaupun sempat diwarnai dengan kontroversi gol Frank Lampard yang dianulir oleh wasit pada pertandingan tersebut. Tidak cukup sampai disitu, “mangsa” berikutnya adalah Argentina, Negara yang banyak memiliki bintang lapangan salah satunya adalah Lionel Messi. Kali ini Argentina “dibantai” dengan memsukkan 4 gol tanpa balas, sungguh pencapaian yang luar biasa melihat track record Jerman di Piala Dunia kali ini. Pertandingan babak semifinal sendiri merupakan antiklimaks bagi Jerman karena Spanyol telah menghentikan langkah mereka untuk melaju ke partai puncak Piala Dunia. Adalah Carlos Puyol yang menggagalkan mimpi mereka untuk menjuarai Piala Dunia 2010.

Terlepas dari hasil yang diraih Jerman, membuktikan bahwa Paul si Gurita memiliki ketepatan 100% dalam memprediksi pemenang pertandingan terutama yang dihadapi oleh Jerman. Walaupun Paul berasal dari Jerman, tetapi tidak mempengaruhi dia dalam memilih pemenang pertandingan.
Selamat buat tim Spanyol dan dinantikan sughan pertandingan yang menarik pada partai Final yang mempertemukan Belanda melawan Spanyol.

Dunia akhirnya punya Juara Baru Sepakbola di tahun 2010.
Salam Olahraga…

Murudeshwara Temple, Kuil Pemujaan Siwa


Murudeshwara Temple, Kuil Pemujaan Siwa

sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Murudeshwara

Murudeshwara (Kannada: ಮುರುಡೇಶ್ವರ) adalah sebuah kota di Taluk Bhatkal Uttara Kannada distrik di negara bagian Karnataka, India.
“Murudeshwara” adalah nama lain dari Dewa Hindu, Siwa. Terkenal dengan patung Siwa kedua tertinggi di dunia.
“Murudeshwara” kota pantai yang terletak di pantai Laut Arab dan juga terkenal dengan Kuil Murudeshwara.

Patung Siwa

Patung Siwa

Patung Siwa

Patung Siwa

Murudeshwara Temple atau Candi Murudeshwara ini dibangun di atas Bukit Kanduka yang pada tiga sisinya dikelilingi oleh air dari Laut Arab. Kuil ini didedikasikan untuk Dewa Shiva, dan Gopura atau Gapura bertingkat 20 dibangun di kuil ini.
Dua buah patung gajah ditempatkan di tangga menuju kuil ini. Seluruh candi dan kompleks candi, termasuk 249 meter Gopura Raja, yang dianggap sebagai gopura tertinggi di dunia, dibangun dari sumbangan pengusaha dan dermawan Bapak RN Shetty.

Candi itu sepenuhnya modern dengan pengecualian pada bangunan suci nya yang masih gelap dan tetap tenang nya. Dewa Utama adalah Sri Mridesa Lingga, juga disebut Murudeswara.
Llingga itu diyakini menjadi bagian dari Lingga Atma asli dan diperoleh 2 kaki di bawah permukaan tanah. Semua umat dilarang masuk kedalam bangunan suci tersebut.

Candi Murudeshwara

Candi Murudeshwara


Candi Murudeshwara

Candi Murudeshwara


Candi Murudeshwara

Candi Murudeshwara

Sebuah patung besar Dewa Siwa menjulang, terlihat dari jarak yang sangat jauh, hadir di kompleks candi. Ini adalah patung Siwa tertinggi di dunia. Tinggi patung adalah 123 kaki (37 m), dan dibutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk membangun.
Patung ini dibangun oleh Shivamogga’s Kashinath dan beberapa pematung lainnya, dibiayai oleh pengusaha dan dermawan Mr RN Shetty, dengan biaya mencapai 50 juta Rs. Patung ini dirancang sedemikian rupa sehingga mendapatkan sinar matahari langsung sehingga ketika matahari muncul patung ini akan berkilauan.
Awalnya, patung itu memiliki empat lengan, dan dihiasi dengan cat emas. Namun, hembusan angin kencang merusak lengan patung (salah satu yang memegang drum kecil), dan hujan yang membuat cat larut.

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa di malam hari tampak sangat bagus dan kokoh berdiri.

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa


Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Berikut patung-patung yang lain yang ada di kuil tersebut.

Patung Dewa Siwa

Patung Dewa Siwa

Installing Nessus 4 on Backtrack 4


Installing Nessus 4 on Backtrack 4

In this article we will explain how we can install the latest version of Nessus (Nessus v4) on Backtrack 4.
First we need to download Nessus and NessusClient Ubuntu 8.10 packages from http://nessus.org/download/.

The packages that we need to download :

Nessus-4.0.2-ubuntu810_i386.deb
NessusClient-4.0.2-ubuntu810_i386.deb

After downloaded, do installation and setup for the client application.

1. Install the Nessus Packages
root@bt:~# dpkg -i Nessus-4.0.0-ubuntu810_i386.deb
root@bt:~# dpkg -i NessusClient-4.0.2-ubuntu810_i386.deb

2. Configure Nessus Server
a. Make the certificates
Please run this command through console :

/opt/nessus/sbin/nessus-mkcert

——————————————————————————-
Creation of the Nessus SSL Certificate
——————————————————————————-

This script will now ask you the relevant information to create the SSL
certificate of Nessus. Note that this information will *NOT* be sent to
anybody (everything stays local), but anyone with the ability to connect to your
Nessus daemon will be able to retrieve this information.

CA certificate life time in days [1460]: [please fill]
Server certificate life time in days [365]: [please fill]
Your country (two letter code) [US]: [please fill]
Your state or province name [NY]: [please fill]
Your location (e.g. town) [New York]: [please fill]
Your organization [Nessus Users United]: T[please fill]
This host name [bt]: [please fill]

Congratulations. Your server certificate was properly created.

The following files were created :

. Certification authority :

Certificate = /opt/nessus//com/nessus/CA/cacert.pem
Private key = /opt/nessus//var/nessus/CA/cakey.pem

. Nessus Server :
Certificate = /opt/nessus//com/nessus/CA/servercert.pem
Private key = /opt/nessus//var/nessus/CA/serverkey.pem

b. Register the scanner here
To get the register number, please go to this page : http://nessus.org/register
and register number will send to your email address.
The format of register number is XXXX-XXXX-XXXX-XXXX-XXXX

Before register, please setup your connection on configuration file :
/opt/nessus/etc/nessus
vi nessusd.conf
proxy=[proxy name]
proxy_port=[proxy port]
proxy_username=[user name]
proxy_password=[password]

To register please run this command on console :

/opt/nessus/bin/nessus-fetch –register XXXX-XXXX-XXXX-XXXX-XXXX

Your activation code has been registered properly – thank you.
Now fetching the newest plugin set from plugins.nessus.org…
Your Nessus installation is now up-to-date.
If auto_update is set to ‘yes’ in nessusd.conf, Nessus will
update the plugins by itself.

c. Create a Nessus User
/opt/nessus/sbin/nessus-adduser

Login : [login]
Login password : [password]
Login password (again) : [password]
Do you want this user to be a Nessus ‘admin’ user ? (can upload plugins, etc…) (y/n) [n]: y
User rules
———-
nessusd has a rules system which allows you to restrict the hosts
that nessus has the right to test. For instance, you may want
him to be able to scan his own host only.

Please see the nessus-adduser manual for the rules syntax

Enter the rules for this user, and enter a BLANK LINE once you are done :
(the user can have an empty rules set)
administrator

Login : [login]
Password : ***********
This user will have ‘admin’ privileges within the Nessus server
Rules :
administrator
Is that ok ? (y/n) [y] y
User added

d. Start Nessus Server
/etc/init.d/nessusd start

e. Stop Nessus Server
/etc/init.d/nessusd stop

f. Start Nessus Client
/opt/nessus/bin/NessusClient or through GUI interface :
Backtrack -> Internet -> NessusClient

g. Show status of Nessus Server
ps -ef | grep Nessus