Pura Pucang Sari, Klaten Jawa tengah


Pura Pucang Sari

Pura Pucang Sari


Pura Pucang Sari - Madyaning Mandala

Berikut sekilas informasi mengenai Pura Pucang Sari di Kabupaten Klaten yang kami kunjungi pada saat
acara Tirtayatra mahasiswa STAN yang tergabung dalam KMHB (keluarga mahasiswa hindu budha) STAN Jakarta.

Pura Pucang Sari terletak di Desa Pucang, Kecamatan Ceger, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Pura ini terletak agak kedalam di tengah pemukiman penduduk yang berbaur antara masyarakat yang memeluk hindu
dan masyarakat non-Hindu.
Pura ini mulai dirintis pada tahun 1985 setelah mendapatkan ‘pembagian’ tanah dari pemerintah pada tahun 1980.
Kalau di runut kebelakang, hindu di desa ini dimulai pada tahun 1965 pada masa pemberontakan G30 S/PKI.
Setelah berakhirnya masa pemberontakan itu, pemerintah mewajibkan masyarakatnya untuk ‘memilih’ agama yang ada
pada saat itu.
Kenapa memilih, karena pada saat itu masih belum jelas dengan yang namanya agama, dimana masih banyak masyarakat
yg masih menjalankan ‘tradisi’ hindu tetapi ber-ktp bukan Hindu.
Masyarakat hindu yg saat itu berjumlah sekitar 60% hanya tersisa 20% saja yang masih memeluk hindu.
Dengan jumlah yg masih tersisa itu, masyarakat hindu menginginkan untuk didirikannya tempat ibadah berupa pura
sebagai sarana mereka untuk menjalankan ibadah serta ‘yadnya’ ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Saat ini terdapat 95 KK dengan sekitar 400 jiwa sebagai pengempon pura.
Dengan swadaya serta bantuan dari umat hindu dari denpasar, maka akhirnya pura ini berdiri.
Sama seperti pura secara umum, Pura Pucang Sari ini terdiri dari utamaning mandala, madyaning mandala,
serta nistaning mandala.
Candi bentar berdiri kokoh di jaba serta madyaning mandala dengan arsitektur khas jawa yang terbuat dari batu hitam
serta ornamen-ornamen yang menggambarkan budaya jawa.
Di utamaning mandala,terdapat 3 pelinggih utama yaitu Padmasana serta 2 pelinggih yg mengapit bangunan
utama Padmasana.

Padmasana Pura Pucang Sari

Padmasana Pura Pucang Sari

Pelinggih itu secara umum merupakan pelinggih Hyang Nglurah di sebelah kiri serta pelinggih Dewa Hyang di sebalah kanan,
tentunya dengan ukiran khas jawa.

Salah Satu Pelinggih di Pura Pucang Sari

Salah Satu Pelinggih di Pura Pucang Sari

Saat rombongan tiba di pura, kami disambut oleh pengempon pura, pihak parisadha phdi klaten serta masayarahat Hindu
sekitar Pura yang terdiri dari kaum tua dan muda.
Kami disambut dengan sangat baik oleh masayarakat hindu disana beserta sajian santap siang yang membuat perut
kami kenyang. 🙂

Acaranya sendiri diawali dengan persembahyangan bersama, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan serta acara
ramah-tamah dan semua larut dalam suasana kekeluargaan dan kebersamaan walaupun banyak juga yang baru kenal
satu sama lain.

Suasana Persembahyangan

Suasana Persembahyangan

Suasana saat Dharma Wacana oleh tokoh Hindu disana

Suasana saat Dharma Wacana oleh tokoh Hindu disana

Terimakasih kami ucapkan kepada pengempon pura,  pihak phdi klaten, serta warga hindu sekitar pura yang sangat
antusias menyambut kami.
Sungguh kami merasa ‘merepotkan’ krama disana.

Semoga tirtayatra kali ini bisa memberikan manfaat bagi kami semua dalam mendekatkan diri kepada-NYA, serta proses
pembelajaran diri dalam melaksanakan interaksi sosial dengan umat se-dharma.

Jayalah Hindu Indonesia.

2 thoughts on “Pura Pucang Sari, Klaten Jawa tengah

Leave a comment