9 Syarat Pemimpin dalam Niti Sastra


Leadership Dalam lontar berbahasa jawa kuno yang berjudul Nawa Natya diperoleh penjelasan, bahwa seseorang Raja/Pemimpin itu dalam memilih para pembantu-pembantunya (paraMenteri). Raja atau pemimpin itu harus memiliki suatu kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini diibaratkan memilih segunung bibit bunga yang harum baunya, indah warnanya, yangtidak cepat layu serta mempunyai manfaat yang utama. memberikan kepuasan bagi yang melihat maupun yang menggunakannya. Demikian seseorang raja (pemimpin) dalammemilih pembantu-pembantunya seperti memilih segunung bibit bunga itu. Adapunorang-orang yang patut dipilih sebagai pemimpin menurut lontar Nawa Natya adalah sebagai berikut :

1. Pradnya widagda
Pradnya widagda artinya bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan. Orang yang mampu menjadikan ilmu sebagai alat untuk memperkuat diri dan mampu menjadikan dirinya seorang bijaksana inilah yang disebut pradnya widagda.

2. Parama artha
Parama artha artinya orang yang memiliki cita-cita mulia dalam hidupnya, adalah orang yang dalam mencari sumber hidup dan kehidupan melalui bhakti pada Tuhan dan mengabdi pada sesama dengan penuh cinta kasih. Dari bhakti-nya pada Tuhan dan pengabdiannya pada sesama itulah mereka mendapatkan sumber hidup dan kehidupan.

3. Wira Sarwa Yudha
Wira Sarwa Yudha artinya pemberani dalam menghadapi pertempuran, baik dalam keadaan perang ikut berperang maupun dalam keadaan damai tidak takut menghadapi masalah yang terjadi dalam melakukan tugas-tugas kepemimpinan. Pemimpin itu jangan lari dari persoalan yang dihadapi dalam pekerjaannya. Setiap persoalan yang timbul hendaknya diselesaikan secara baik atau berbadasarkan kebenaran dan menuju kebenaran.

4. Dirotsaha
Dirotsaha artinya teguh dan tekun dalam berupaya. Dirotsaha berasal dari kata dira artinya teguh atau tekun dan utsaha artinya berupaya. Keteguhan dan ketekunan itu bukanlah suatu keangkuhan, namun didasarkan pada kuatnya rasa bhakti pada Tuhan dan disertai dengan keyakinan bahwa Tuhan pasti akan memberikan petunjuk pada mereka yang teguh dan tekun berusaha untuk menemukan kebenaran.

5. Pragi Wakya
Pragi Wakya artinya pandai menyusun kata-kata dalam pembicaraan. Salah satu tugas seorang pemimpin adalah menyampaikan buah pikirannya dalam suatu pembicaraan dengan pihak lain secara jelas, lugas, tepat dan teliti. Pragi wakya akan diperoleh melalui kegemaran membaca dan latihan-latihan berbicara.

6. Sama Upaya
Sama Upaya artinya taat pada janji. Janji adalah mahkota yang menentukan wibawa seorang pemimpin. Karena itu, pemimpin tidak boleh sembarang berjanji.. Kepercayaan adalah napas bagi seorang pemimpin.

7. Lagha Wangartha
Lagha Wangartha artinya orang yang tidak memiliki pamrih pribadi yang sempit, karena keyakinan nya sangat mendalam tentang kebenaran ajaran karma phala. Karena hanya perbuatan yang baiklah yang akan memberikan hasil yang baik. Oleh karena itu, berkonsentrasilah untuk selalu berbuat yang baik sesuai dengan swadharma.

8. Wruh Ring Sarwa Bhastra
Wruh Ring Sarwa Bhastra artinya tahu mengatasi kerusuhan, mirip dengan ilmu “manajemen krisis” dewasa ini. Seorang pemimpin harus sudah memperhitungkan semua kemungkinan tersebut dan harus sudah memiliki berbagai upaya dan konsep pencegahannya.

9. Wiweka
Wiweka artinya kemampuan untuk dapat membeda-bedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang tepat dan mana yang kurang tepat. Juga mampu mengambil sikap mana yang lebih penting dan mana yang kurang penting, dan seterusnya. Hal ini tidak dapat diperoleh hanya dengan membaca buku saja, namun harus dilakukan melalui latihan-latihan yang tekun dalam masyarakat di samping itu harus juga ada bakat.

Daftar pustaka
Dharmayasa, Canakya Niti Sastra, Dep. Agama RI 1972
Parisada Hindu Dharma Pusat, Niti Sastra dalam bentuk kekawin 1982/1983

Leave a comment